Layanan Berita Ekspres
CHENNAI: Seorang pejabat senior Perusahaan Pembangkitan dan Distribusi Tamil Nadu (Tangedco) mengatakan kepada TNIE bahwa pihaknya tidak memiliki rencana segera untuk mengisi kekosongan tersebut meskipun tenaga kerja yang cukup sangat penting untuk menghindari pemadaman listrik yang berkepanjangan dan mengatasi kesalahan di lapangan selama wilayah timur laut. . musim.
Perusahaan listrik sedang menunggu persetujuan pemerintah negara bagian untuk mempekerjakan 10.000 anggota geng. Berdasarkan data terkini yang diakses TNIE, terdapat lebih dari 50.000 lowongan di Tangedco sehingga mempengaruhi pekerjaan lapangan seperti perkabelan, sambungan listrik, gangguan dan lain sebagainya. Dalam jumpa pers baru-baru ini, Menteri Ketenagalistrikan V Senthil Balaji membenarkan adanya 50.000 lowongan namun tidak menjamin akan diisinya.
Seorang pejabat senior Tangedco mengatakan mereka akan mempertimbangkan kembali lowongan tersebut setelah pemasangan meter pintar dan kemudian melakukan penunjukan karena kebutuhan tenaga kerja akan berkurang setelahnya. Terlebih lagi, mengingat kondisi keuangan Tangedco, mustahil untuk mengisi 50.000 lowongan.
“Sebagian besar pekerjaan persiapan musim hujan telah selesai. Pekerjaan pemeliharaan di 2147 gardu induk juga telah selesai,” kata pejabat tersebut. Dia menambahkan, sekitar 6,5 lakh cabang pohon telah dicabut dari saluran listrik di negara bagian tersebut, dan 35,273 tiang yang rusak telah diganti.
“Jika diperlukan lebih banyak tenaga kerja selama musim hujan, satu-satunya pilihan adalah menyewa pekerja harian,” tambah pejabat itu. Staf teknis (teknik) yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada TNIE bahwa Tangedco kesulitan melaksanakan pekerjaan setiap kali terjadi topan karena kurangnya tenaga kerja.
Selama terjadinya topan Gaja di wilayah delta, penyedia listrik mengalihkan seluruh karyawan lapangan dan mulai bekerja di wilayah tersebut. Selain itu, mereka membayar upah yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
“Sementara karyawan dibawa ke distrik delta, pekerjaan di wilayah lain di negara bagian itu juga terkena dampaknya,” tambahnya. Ia berpendapat bahwa Tangedco harus mengambil keputusan berani untuk melakukan outsourcing pekerjaan lapangan guna memberikan layanan yang lebih baik kepada konsumen.
CHENNAI: Seorang pejabat senior Perusahaan Pembangkitan dan Distribusi Tamil Nadu (Tangedco) mengatakan kepada TNIE bahwa pihaknya tidak memiliki rencana segera untuk mengisi kekosongan tersebut meskipun tenaga kerja yang cukup sangat penting untuk menghindari pemadaman listrik yang berkepanjangan dan mengatasi kesalahan di lapangan selama wilayah timur laut. . musim. Perusahaan listrik sedang menunggu persetujuan pemerintah negara bagian untuk mempekerjakan 10.000 anggota geng. Berdasarkan data terkini yang diakses TNIE, terdapat lebih dari 50.000 lowongan di Tangedco sehingga mempengaruhi pekerjaan lapangan seperti perkabelan, sambungan listrik, gangguan dan lain sebagainya. Dalam jumpa pers baru-baru ini, Menteri Ketenagalistrikan V Senthil Balaji membenarkan adanya 50.000 lowongan namun tidak menjamin akan diisinya. Seorang pejabat senior Tangedco mengatakan mereka akan mempertimbangkan kembali lowongan tersebut setelah pemasangan meter pintar dan kemudian melakukan penunjukan karena kebutuhan tenaga kerja akan berkurang setelahnya. Selain itu, mengingat posisi keuangan Tangedco, mustahil untuk mengisi 50.000 lowongan.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); “Sebagian besar pekerjaan persiapan musim hujan telah selesai. Pekerjaan pemeliharaan di 2147 gardu induk juga telah selesai,” kata pejabat tersebut. Dia menambahkan, sekitar 6,5 lakh cabang pohon telah dicabut dari saluran listrik di negara bagian tersebut, dan 35,273 tiang yang rusak telah diganti. “Jika diperlukan lebih banyak tenaga kerja selama musim hujan, satu-satunya pilihan adalah menyewa pekerja harian,” tambah pejabat itu. Staf teknis (teknik) yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada TNIE bahwa Tangedco kesulitan melaksanakan pekerjaan setiap kali terjadi topan karena kurangnya tenaga kerja. Selama terjadinya topan Gaja di wilayah delta, penyedia listrik mengalihkan seluruh karyawan lapangan dan mulai bekerja di wilayah tersebut. Selain itu, mereka membayar upah yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. “Sementara karyawan dibawa ke distrik delta, pekerjaan di wilayah lain di negara bagian itu juga terkena dampaknya,” tambahnya. Ia percaya bahwa Tangedco harus mengambil keputusan berani untuk melakukan outsourcing pekerjaan lapangan guna memberikan layanan yang lebih baik kepada konsumen.