Oleh Layanan Berita Ekspres

MADURAI: Menanggapi tuduhan para pendidik bahwa Universitas Madurai Kamaraj (MKU) telah memperkenalkan program sarjana (UG) di kampus universitas tanpa mendapat persetujuan dari dewan akademik dan senat, wakil rektor universitas (VC) J Kumar mengatakan persetujuan dari dewan departemen terkait sudah cukup untuk memulai kursus UG.

MKU mulai menerima pendaftaran mata kuliah UG di kampus universitas untuk tahun ajaran 2022-2023 pada tanggal 25 Juni dan batas waktu pendaftaran adalah 7 Juli. Berbicara kepada TNIE, R Murali, Sekretaris Forum Save Higher Education, mengatakan pengenalan kursus-kursus baru merupakan langkah yang disambut baik.

Namun, dewan akademik dan senat belum menyetujui kursus tersebut. Wajib untuk membahas kelayakan memperkenalkan kursus UG, dan struktur biaya yang diumumkan juga lebih tinggi daripada di perguruan tinggi seni dan sains pemerintah lainnya di negara bagian. Juga Kalau profesor pascasarjana dan pembimbing penelitian mulai mengambil kelas UG, maka mahasiswa NG akan terkena dampaknya. Sebaliknya, jika MKU merekrut dosen tamu untuk mata kuliah UG, maka akan menambah beban keuangan universitas, “ujarnya.

Perlu dicatat bahwa MKU menghentikan layanan 136 Pekerja Harian Lepas (CLRs) dan Consolidated Pay Casual Laborers (CPCLRs) beberapa bulan yang lalu, dengan alasan krisis keuangan di universitas. Menanggapi tuntutan tersebut, VC Kumar mengatakan tidak perlu mendapatkan persetujuan mata kuliah UG dari dewan akademik dan senat. “Tujuan utama dari pengenalan mata kuliah UG adalah untuk memotivasi generasi muda untuk mengidentifikasi peluang di bidang yang mereka minati. Jika mereka belajar UG di kampus itu sendiri, mereka akan melanjutkan penelitian lebih lanjut dan belajar di sini. Kami sudah menerima lebih dari 1.000 lamaran yang diterima untuk mata kuliah UG,” ujarnya.

Keluaran SGP Hari Ini