CHENNAI: Vishwa Hindu Parishad (VHP) pada hari Sabtu mengatakan akan mengintensifkan agitasinya untuk membebaskan kuil-kuil dari cengkeraman pemerintah negara bagian dan menyerahkan administrasinya kepada masyarakat Hindu yang lebih luas.
Berbicara kepada wartawan di tempat pertemuan dewan eksekutif pusat VHP yang diadakan di Kanchipuram, presiden kerja VHP Alok Kumar mengatakan sangat disayangkan bahwa kuil-kuil Hindu masih dikelola oleh pemerintah negara bagian. Ia juga menyebutnya sebagai simbol berlanjutnya kolonisasi kuil-kuil sejak pemerintahan Inggris.
Mengutuk dugaan penghancuran dewa-dewa di kuil Hindu di negara bagian tersebut, Kumar, yang mengunjungi sebuah kuil di desa Tulasapuram di distrik tetangga Kanchipuram pada hari Jumat, mengatakan dia telah melihat pola dalam serangan tersebut. Dalam pernyataannya, dia mengklaim 22 dewa di kuil tersebut dirusak. Mendesak departemen kepolisian untuk menyelidiki kasus ini dari sudut pandang ekstremis agama, Kumar menuntut pemerintah negara bagian harus menuntut pelaku sebenarnya.
Ia juga mengatakan pendapatan yang dihasilkan oleh candi-candi tersebut hendaknya digunakan hanya untuk pemeliharaan candi-candi Hindu dan untuk tujuan Hindu dan bukan untuk biaya administrasi pemerintahan. Alok Kumar mengatakan pihaknya juga akan berupaya untuk secara damai merebut kembali situs asli kuil Kashi Vishwanath dan tempat kelahiran Sri Krishna di Mathura dalam kerangka hukum dan konstitusi. Namun, karena kasusnya sudah di pengadilan, maka sebaiknya kedua belah pihak menunggu putusan pengadilan, ujarnya.
(dengan masukan dari PTI)
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
CHENNAI: Vishwa Hindu Parishad (VHP) pada hari Sabtu mengatakan akan mengintensifkan agitasinya untuk membebaskan kuil-kuil dari cengkeraman pemerintah negara bagian dan menyerahkan administrasinya kepada masyarakat Hindu yang lebih luas. Berbicara kepada wartawan di tempat pertemuan dewan eksekutif pusat VHP yang diadakan di Kanchipuram, presiden kerja VHP Alok Kumar mengatakan sangat disayangkan bahwa kuil-kuil Hindu masih dikelola oleh pemerintah negara bagian. Ia juga menyebutnya sebagai simbol berlanjutnya kolonisasi kuil-kuil sejak pemerintahan Inggris. Mengutuk dugaan penghancuran dewa-dewa di kuil Hindu di negara bagian tersebut, Kumar, yang mengunjungi sebuah kuil di desa Tulasapuram di distrik tetangga Kanchipuram pada hari Jumat, mengatakan dia telah melihat pola dalam serangan tersebut. Dalam pernyataannya, dia mengklaim 22 dewa di kuil tersebut dirusak. Mendesak departemen kepolisian untuk menyelidiki kasus ini dari sudut pandang ekstremis agama, Kumar menuntut pemerintah negara bagian harus menuntut pelaku sebenarnya. googletag.cmd.push(fungsi() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Ia juga mengatakan pendapatan yang dihasilkan oleh candi-candi tersebut hendaknya digunakan hanya untuk pemeliharaan candi-candi Hindu dan untuk tujuan Hindu dan bukan untuk biaya administrasi pemerintahan. Alok Kumar mengatakan pihaknya juga akan berupaya untuk secara damai merebut kembali situs asli kuil Kashi Vishwanath dan tempat kelahiran Sri Krishna di Mathura dalam kerangka hukum dan konstitusi. Namun, karena kasusnya sudah di pengadilan, maka sebaiknya kedua belah pihak menunggu putusan pengadilan, katanya. (dengan masukan dari PTI) Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp